Rabu, 10 Maret 2021

Hari Ketiga Puluh "Mahkota Cinta"


 Oleh: Iqbal Maulana

Awan sendu menyelimuti mentari. Menyambut hari dengan penuh duka diri. Kesedihan menanti kedatangan belahan hati. Ilusi mengilhami akan sang pujaan hati. Kriteria terbaik menurut Ilahi Robbi.

Hari ketiga puluh menuju sepuluh hari terakhir, membuat Reza semakin gundah gulana dengan kejutan yang akan diterimanya. Apakah kado terindah yang akan diterimanya, atau sebaliknya?

Tiga puluh hari adalah hari yang cukup matang untuk dapat menetapkan sebuah hati. Hati yang teguh atas satu pilihan hidup yang harus diambil, yaitu Keputusan terbaik yang diridhoi oleh-Nya. 

Pernikahan adalah hal yang harus dipersiapkan dengan matang, tidak gegabah dan perlu penelitian terlebih dahulu. Penelitian yang dilakukan berdasarkan kepada empat aspek penilaian, yang dimulai dari aspek agama, aspek psikologi dan kepribadian, aspek ekonomi, dan aspek family.

Keempat aspek tersebut sesuai dengan sabda Rasul yang telah disampaikan kepada para sahabat dan tabi'in, dan berlaku hingga saat ini.

Mahkota cinta yang diberikan oleh seorang laki-laki kepada seorang perempuan pilihannya, merupakan amanah terbesar yang harus dilaksanakan kaum hawa dengan baik.

Bak perhiasan intan di dasar samudera, seseorang tidak dapat dengan mudah untuk mendapatkannya. Ia harus berjuang dan rela bertaruh nyawa demi sebuah permata nan indah. Tak dapat dilakukan dengan instan, dalam mempersunting makhluk yang berbudi luhur. Semua itu butuh proses dan perjuangan untuk dapat meraihnya.

Suasana sore dihembuskan angin sejuk dan lambaian daun sri gading. menemani untaian kata antara ibu dengan anaknya.

"Ibu, apakah Reza boleh bertanya satu hal?". Tanya Reza kepada ibunda

"Silahkan tanyakan saja, Nak. Kamu ingin bertanya apa?, sini duduk dekat ibu". Ibu seraya merangkul Reza untuk mendekat.

"Manusia berbudi pekerti luhur itu, seperti apa, bu?"

"Manusia yang berbudi luhur adalah manusia yang perkataan dan tindakannya sesuai dengan ajaran Islam, sesuai dengan sunah yang telah dicontohkan oleh Baginda Rasulullah SAW". Jawab ibu, sambil mengelus punggung Reza

"Memiliki akhlak mulia dan taat akan syariat. Apakah seperti itu, bu?"

"Iya betul,  seseorang yang senang berbagi dan menebar manfaat bagi banyak orang, bertutur kata lembut, rendah hati, mampu menjaga pandangan, disenangi dan didengarkan setiap ucapannya oleh setiap insan".

"Apakah Reza mampu untuk mendapatkannya, bu?"

"Yakin pasti bisa, ajukan proposal cinta kepada-Nya. Siapkan Mahkota terbaik yang akan kau berikan kepadanya. Tenunlah ia dari sekarang, perbanyaklah bertanya kepada orang yang dapat kau percaya. Jangan mudah kau memberikan Mahkota cinta, kepada dia yang belum siap setia". Lanjut wejangan ibu kepada Reza.

"Terima kasih banyak ibu, atas wejangannya. Doakan selalu anakmu ini." Ucap Reza, memeluk ibunda.

"Sama-sama, nak. Ibu akan senantiasa mendo'akanmu, walaupun kau tidak memintanya". Bisik ibu kepada Reza.

***

Menutup hari dengan penuh suka cita, bagaikan senja yang berseri melepas kepergian sang mentari.

0 komentar:

Posting Komentar