Senin, 08 Maret 2021

Hari Kedua Puluh Delapan "Tawaran Ta'aruf 2"


 Oleh: Iqbal Maulana

Awan indah mengawali hari yang ceria. Menyejukkan mata manusia. Memuji keagungan Tuhan alam semesta. Indah menawan bak surga dunia.


Hari ini adalah hari kedua puluh delapan Reza melaksanakan salat tasbih. Upaya yang dilakukan Reza untuk mendekatkan diri kepada Sang Khalik, memohon petunjuk dan kemudahan dalam menemukan cinta sejatinya.

Pagi hari yang cerah, setelah semalam membaca naskah dari pak haji Rano. di mana beliau mengisahkan tentang pengalaman mendidik di masa pandemi, dan kisah seorang anak perempuannya dalam membantunya mengajar di TPQ di kompleks perumahan tempat tinggalnya.

Reza penasaran dengan kisah tersebut, setelah berpikir panjang, akhirnya Reza menanyakan tentang seorang perempuan yang dibahas oleh pak Haji Rano.

"Assalamualaikum, pak Haji" ketik Reza melalui WA kepada salah satu teman di komunitas menulis

"Wa'alaikumussalam warahmatullah" Pak Rano

"Bagaimana kabarnya pak Haji?" tanya Reza membuka percakapan.

"Alhamdulillah kabar baik, pak Reza. Bapak sendiri apa kabar?"

"Alhamdulillah saya pun demikian pak haji" 

"oh iya pak haji, saya izin bertanya, maaf sebelumnya jika saya mengganggu waktunya" Lanjut Reza meminta izin kepada pak haji.

"Iya tidak apa-apa, pak Reza. Silahkan saja jika ingin bertanya" ucap pak haji.

"Alif itu siapa pak haji?" tanya Reza.

"Alif itu anak saya yang pertama, dia lulusan dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta". Ujarnya "Nak Reza kenal Alif di mana?" lanjut tanya pak Haji Rano kepada Reza.

"Saya kenal Alif dari naskah Antologi yang pak haji tulis kemarin" jawab Reza sambil mengirim stiker WA senyum malu

"Oh dari naskah Antologi. Alif memang sering membantu saya dalam mengajar ngaji anak-anak di rumah" 

"Maaf pak haji, saya izin bertanya lagi, apakah Alif sudah menikah?" tanya Reza

"Alhamdulillah, bulan April Alif akan melaksanakan tunangan". Jawab pak haji Rano.

Pupus harapan Reza dalam menemukan cinta sejatinya. "Ya Allah baru saja saya mencoba memberanikan diri untuk bertanya, namun mendapatkan jawaban yang kurang enak". Gumam Reza dalam hati.

"Tapi ada adiknya Alif namanya Gina, ia baru semester 6 di PTIQ Jakarta, hafal 5 Juz al-Qur'an". lanjut ucap pak Haji Rano

"Subhanallah anak yang shalihah pak haji. hafidz Qur'an, kalo saya alhamdulillah baru satu juz". Sahut Reza tersipu malu

"Wah itu sudah bagus, Nak Reza" pak haji memberikan semangat kepada Reza

"Kalo boleh tahu, Gina hobinya apa pak haji?" tanya Reza

"Gina hobinya, membaca Al-Qur'an dan mengajar anak kecil" 

"Masya Allah, mulia sekali hobinya Gina pak haji"

"Alhamdulillah nak Reza, itu semua berkat didikan orang tuanya". Ucap pak haji Rano.

Tiba-tiba ada panggilan telepon ke hp Reza dan seketika percakapan dengan pak haji pun terputus.

Hari sudah menunjukkan waktu 12.00 WIB waktunya Reza untuk beristirahat. Reza beristirahat untuk makan siang, dan meninggalkan semua pekerjaan yang ia lakukan, salah satunya menonaktifkan gawai miliknya.

Disaat Reza melaksanakan istirahat, Reza kepikiran atas perkataan pak haji Rano, yang ingin memperkenalkan anaknya yang bernama Gina untuk dirinya. Ia merasa insecure atas tawaran tersebut.

Tawaran ta'aruf yang diberikan oleh pak haji Rano membuat Reza tidak percaya diri, sebab calon yang diperkenalkan sudah memiliki hafalan 5 Juz, sedangkan Reza hanya 1 Juz. Hal tersebut membuat hati Reza merasa tidak percaya diri untuk dapat memperoleh cintanya Gina.

Namun walaupun demikian Reza tetap berharap petunjuk di dalam setiap salatnya, untuk dipertemukan dengan pasangan hidup yang mau bersama-sama bekerja sama membina rumah tangga yang penuh cinta dan keridhoan dari Allah SWT.

Karena dalam tujuan menikah adalah melaksanakan ibadah untuk menyempurnakan agama, dan menciptakan generasi yang berakhlak mulia dan berjiwa Qur'ani.

Kemudian Reza pun mengembalikan kembali, semuanya kepada Allah SWT, mengajukan proposal perjodohannya dengan Gina, apakah akan di ACC atau tidak. Semua dipasrahkan oleh Reza dalam bait-bait doanya.

Manusia hanya bisa berencana, namun Allah-lah yang berhak menentukan atas segala sesuatu.


Wallahu'alam bishowab.

0 komentar:

Posting Komentar