Selasa, 09 Maret 2021

Hari Kedua Puluh Sembilan "Mentari dari Ufuk Timur"

 


Oleh: Iqbal Maulana

Awan cerah menemani sang mentari bersinar. Alam indah berseri menyambut hari ceria. Mentari bersyukur menebarkan cahaya ke penjuru alam raya. Semesta bertasbih memuji kuasa Allah ta'ala.

Hari ini adalah hari kedua puluh sembilan, Reza masih setia menunggu tuan putri yang ditakdirkan Allah untuk mendampingi hidupnya.

Reza percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dalam kehidupan ini, selama kita masih mendekatkan diri kepada Sang Raja Yang Maha Merajai alam semesta dan  seisinya.

Hari ini tepat pada hari kedua puluh lima Rajab, di mana bulan yang penuh dengan keberkahan Ilahiyah, bagi setiap hamba di seluruh penjuru dunia. Hari yang menguak kisah yang tak diduga, kisah Reza dengan sebuah akun ruang menulisnya.

Reza merasa ada kejanggalan, mengapa seseorang tersebut dapat mengetahui akun Reza yang notabene tidak dipublish secara umum. Reza merasa kaget, ketika seorang tersebut menanyakan hal tentang ruang menulisnya. seolah Allah ingin menyatukan hidupnya dengan kehidupan Reza.

Beberapa hari yang lalu Reza memperhatikan ruang menulisnya, ketika selesai menulis, Reza sengaja tidak langsung membukanya agar statistiknya tetap berada diangka 'NOL'. Namun, Reza merasa bingung ketika dilihat esok harinya angka tersebut telah berubah menjadi angka 'EMPAT'. Karena rasa penasarannya, akhirnya Reza kembali menulis di ruang menulisnya, dan sengaja tidak Reza baca terlebih dahulu agar statistiknya tetap sama diangka 'NOL'. Keesokan harinya Reza kembali membuka, dan ternyata hasilnya sudah berubah lagi menjadi angka 'LIMA'.

"Ya Allah, kenapa bisa seperti ini. apakah ada hal yang aneh?" Gumam dalam hati Reza.

"Apakah ada orang yang sudah membacanya, tapi siapa orang yang mau  membaca tulisan jelek ini?" Lanjut ucap Reza dalam hati.

Tepat pukul 09.45 WIB, setelah Reza melakukan jidat print tiba-tiba ada notifikasi dari Nay Qonita.

"Assalamualaikum, maaf ka Reza aku izin bertanya, apakah ka Reza kenal akun ruang menulis k***m p****n?". Tanya Nay.

"Astaghfirullahaladzim, jadi beberapa hari ini ia yang sudah baca tulisan-tulisanku?" ucap dalam hati Reza.

Kemudian Reza membalas chat tersebut dengan penuh kehati-hatian dan penasaran.

"Ka Nay, tahu dari mana akun tersebut?". Tanya Reza, membalas chat ka Nay.

"Aku tidak sengaja ketemu akun tersebut ketika aku mengetikkan kata 'Ka**m pen***kn' saat mencari bahan referensi untuk tugas kuliahku. Balasan ka Nay kepada WA Reza.  "Apakah itu akun ka Reza?". Tanya Nay.

"Kurang tau deh ka, aku juga belum melihatnya". Jawab Reza membalas pesan Nay. "Ya Allah kenapa bisa jadi seperti ini" lanjut gumam Reza dalam hati.

"Tapi di sana ada nama ka Reza?" Tanya Nay.  

"Jangan dibaca ka itu hanya tulisan jelek yang belum aku publish". Jawab Reza dengan sedikit cemas.

"Maaf ka, tapi aku sudah membaca semuanya". Ucap Nay.

"Ya Allah, kenapa dia membaca tulisan tersebut, padahal itu tulisan yang belum selesai, dan tak memiliki arah tujuan". Cakap Reza di dalam hati.

Bagaikan rembulan yang terbit di siang hari, hal yang tidak diinginkan namun terjadi, apa daya Reza yang hanya seorang manusia biasa, yang tak pernah luput dari dosa, akhirnya ditunjukkan kepada seseorang yang beberapa hari ini ia pertanyakan dalam akun ruang menulisnya.

Bak mentari dari ufuk timur. Reza mendapatkan informasi bahwa, ada seorang perempuan yang bermimpi bertemu dengan pangeran bertasbih, yang mengalungkan sebuah tasbih di tubuhnya. Reza merasakan ada hal yang menjadi suatu informasi akan tirakatnya selama 29 hari tersebut.

Allah memberikan apa yang dibutuhkan, bukan apa yang diinginkan. Reza tidak ingin sampai ada yang tahu tentang tulisan tersebut. Namun, pada akhirnya Dia-lah yang menggerakkan hatinya untuk dapat mengetahui hal yang disembunyikan Reza, yaitu tulisan di ruang menulis.

Hal ini sesuai dengan firman Allah yang diungkapkan Reza dalam bab penantian yang tertunda. yaitu QS. [2]: 216.

Semoga Reza segera memperoleh klu-klu berikutnya yang pada akhirnya akan menjadi sebuah cerita di masa yang akan datang, yaitu masa pertemuan dengan bidadari yang diciptakan Allah untuknya.


Wallahu'alam Bishowab

0 komentar:

Posting Komentar