Hari Kedua Puluh Lima "Anonim"

 Oleh: Iqbal Maulana

pagi hari yang cerah, mengawali hari Reza dengan rasa syukur kepada Allah Sang Maha Penyayang.

Hidup di dunia hanyalah sementara, tidak ada yang kekal abadi selain daripada keimanan dan ketakwaan kepada Allah Azza Wazala.

Hari ini adalah hari kedua puluh lima, Hari yang penuh keberkahan dan kasih sayang Allah kepada Reza. Bukti nyatanya yaitu Allah berikan nikmat terhadap salat tasbih. Nikmat tersebut dapat dirasakan Reza dalam melaksanakan salat tasbih, yaitu yang awalnya Reza melaksanakan dengan berat dan lama, namun sekarang Reza dapat melaksanakan salat tasbih dengan ringan dan seperti halnya melaksanakan salat fardlu biasa.

Reza melaksanakan salat tersebut setiap selesai salat maghrib. Suatu ketika ibu Reza merasa bingung, kenapa Reza salat begitu lama, baik itu saat berdiri, ruku', sujud dan tasyahud. Setelah Reza selesai melaksanakan salat tasbih, tiba-tiba ibu menghampiri Reza

"Kamu salat apa, nak?" tanya ibu

"Aku salat tasbih, bu". 

"Masya Allah, dikira ibu kamu salat apa, ibu memperhatikan kamu dari tadi, kamu begitu khusyu dan lama sekali melaksanakan salatnya"

"Alhamdulillah ibu, ini Reza lakukan semata-mata ingin mengharapkan ridho dan rahmat dari Allah SWT". "Sebab Reza ingin memohon ampun atas segala dosa yang telah Reza lakukan di masa silam, dan juga Reza berdoa semoga Reza bisa membahagiakan ibu dan bapak, baik itu di dunia maupun di akhirat kelak." Lanjut ucap Reza kepada ibunda.

"Subhanallah, ibu sangat bersyukur dapat memiliki anak baik, yang memiliki cita-cita mulia sepertimu nak". "Ibu berdoa semoga kamu mendapatkan jodoh dan pasangan hidup yang baik juga, yang sholihah yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya".

"Terima kasih banyak, bu. Ini semua berkat didikan ibu dan bapak. Ibu yang telah merawat dan membesarkan Reza, memberikan pendidikan agama kepada Reza sehingga inilah hasil yang diberikan untuk ibu dan bapak".

Percakapan antara Reza dan ibundanya membuat kita menangis bahagia. Begitu mulianya akhlak seorang anak yang ingin membahagiakan kedua orang tuanya.

Reza pernah mendengar untaian mutiara dari seorang ulama, di mana iya menyebutkan bahwa "Adab lebih tinggi derajatnya dari ilmu, sebab jika hanya berilmu iblis lebih pandai daripada manusia".