Sabtu, 06 Maret 2021

Hari Kedua Puluh Enam "Penantian yang Tertunda"

 


Oleh: Iqbal Maulana

Fajar tiba mengawali hari yang gelap gulita, mengilhami setiap indera yang menuju kebaikan. Alam semesta memuji, mengagungkan kuasa Aza Wazala. 

Hari ini adalah hari kedua puluh enam, hari yang baik dan penuh sejarah dalam kehidupan Reza. Hari yang memberikan suatu pengharapan terhadap penantian seorang wanita yang berakhlak mulia.

Penantian adalah proses menunggu suatu momen yang terindah yang akan segera terjadi. Menurut KBBI penantian adalah kegiatan menunggu sesuatu hal yang dilakukan pada satu tempat yang telah ditentukan.

Reza masih menunggu kabar terbaik yang diberikan oleh Allah SWT atas dirinya. meskipun demikian Reza tidak hanya menanti dengan berdiam diri saja, namun Reza pun melakukan penantiannya dengan diiringi sebuah ikhtiar yang ia lakukan agar segera dipertemukan dengan jodoh terbaiknya.

"Ya Allah jika jodohku masih jauh, maka dekatkanlah. Jika ia ada di langit, maka turunkanlah. Jika ia buruk, maka carikanlah pengganti yang terbaik menurut-Mu. Aku berpasrah atas kehendak yang Engkau berikan. Ya Hannan Ya Mannan, Ya Hayyu Ya Qoyyum. Istajib Du'a ana. Ya Arhamarrohimiin". 

Begitulah doa yang dilantunkan Reza setiap kali selesai salat, baik salat fardu maupun salat tasbih.

Tidak ada doa yang tidak diijabah, yang ada hanya belum saatnya doa tesebut diwujudkan oleh Allah SWT. Reza percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin, dan tidak ada doa yang tidak dikabulkan oleh Allah, Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana.

Allah mengabulkan doa setiap hambanya menurut kemaslahatan dalam pandangan-Nya. Dan Allah tidak mengabulkan suatu hajat hambanya jika tidak memiliki maslahat baginya. Sebab, apa yang dianggap baik oleh seorang hamba, belum tentu terbaik dalam pandanganNya, begitu sebaliknya.

Sebagaimana firman Allah SWT di dalam Al-Qur'an yang artinya "Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu tetapi ia baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu tetapi ia buruk bagimu, dan Allah mengetahui dan kamu tidak mengetahui“ (Q.S. Al-Baqarah [2]: 216)

0 komentar:

Posting Komentar