Minggu, 27 Desember 2020

No Pain, No Gain

 

Hard First, Happy Then
Dokumen Pribadi


Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. ~Rhoma Irama~

Pada hari ini saya melihat seorang yang bekerja keras banting tulang demi menghidupi keluarganya. Dia adalah pak Deni seorang pemulung di kompleks perumahan tempat tinggal penulis.

Hal itu membuat hati setiap sesama muslim merasa tersentak. Bersyukur atas nikmat yang dimiliki merupakan hal yang utama untuk mencapai kebahagiaan. Tanpa syukur, hidup bahagia terasa pahit dan hambar. Namun sebaliknya, hidup pahit getir jika diikuti dengan rasa syukur atas nikmat-Nya, maka hidup terasa bahagia.

Hal tersebut tampak jelas pada diri pak Deni. Di mana ia rela berkorban dan berjuang dengan mengayuh sepeda sambil menjepit botol dan plastik bekas untuk dia jual dan kemudian hasil penjualannya ia belikan beras untuk menafkahi keluarganya.

Pak Deni memiliki dua orang anak, anak pertama sedang melanjutkan pendidikan tingkat atas, dan anak keduanya kelas 6 sekolah dasar. Anak-anak dari pak Deni dikenal sebagai siswa yang cerdas dan mendapatkan beasiswa di sekolah. Kedua anaknya apabila libur sekolah, mereka selalu membantu orang tuanya mencari botol bekas untuk kemudian dijual.

Pak Deni percaya bahwa, pendidikan anak-anaknya adalah hal utama yang harus dilakukan untuk mendapatkan keberhasilan dalam hidup mereka dan untuk memperbaiki perekonomian keluarga. Pendidikan akan menjadi modal utama mengangkat derajat kedua orang tua.

Menurut Raden Ajeng Kartini, terkadang kesulitan harus dirasakan terlebih dahulu, sebelum datangnya kebahagiaan yang sempurna. Sedangkan menurut bang H. Rhoma Irama, dalam lagunya menyebutkan bahwa berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.

Berdasarkan kedua pepatah dan pribahasa di atas, kita dapat mengetahui bahwa di balik satu kesulitan itu terdapat berjuta kemudahan. Kuncinya adalah seberapa besar tekad dan kesabaran kita dalam menghadapi ujian tersebut.

Demikian pula yang dirasakan oleh keluarga pak Deni, walaupun ia kesulitan dalam menghadapi kehidupan pada saat ini, namun kelak akan mendapatkan kebahagiaan atas usahanya tersebut.

Bersyukur, berusaha dan bersabar menjalani kehidupan ini merupakan tiga hal yang akan memberikan kebahagiaan di masa yang akan datang.

Tangerang, 27 Desember 2020
Iqbal Maulana

3 komentar: