Jumat, 01 Januari 2021

هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي (Hadza min Fadli Robbi)

 

Hadza min Fadli Robbi
Dokumen Pribadi

"...'ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmatNya). Barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersykur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya, Maha Mulia'."
(QS. An-Nml [27]: 40)

Kata Hadza min Fadli Robbii pertama kali diucapkan oleh Nabi Sulaiman as, ketika pembesar nabi Sulaiman as memindahkan istana ratu Balqis yang menyembah matahari (kafir) dan tidak mempercayai bahwa tidak ada Tuhan selain Allah swt.

Ketika itu ratu Balqis tidak mempercayai bahwa Nabi Sulaiman as adalah seorang Nabiyullah. Yaitu Nabi utusan Allah yang bertugas menyampaikan wahyu kepada seluruh umat manusia.

Kemudian Nabi Sulaiman as., menyerukan kepada bala tentaranya yang berasal dari golongan jin dan manusia, "wahai para pembesar!, siapakah di antara kalian yang dapat membawa istana ratu Balqis ke hadapanku sebelum mereka datang untuk menyerahkan diri kepadaku?"

Kemudian ada satu tentara yang memiliki ilmu dari Kitab, ia menyerukan kepada Nabi Sulaiman as, "wahai tuan, bahwasanya aku bisa untuk membawa istana tersebut sebelum mata tuan berkedip" dan ketika itu Nabi Sulaiman melihat istana ratu Balqis sudah berada di hadapannya.

Dan seketika Nabi Sulaiman berkata "Hadza min Fadli robbi" ini merupakan karunia dari Tuhanku. dan Nabi Sulaiman as, melanjutkan perkataannya "untuk menguji apakah aku termasuk orang yang bersyukur atau yang mengingkari atas nikmatNya"

Hal tersebut sebagaimana termaktub di dalam Al-Qur'an surat an-Naml [27] ayat 40. Oleh karenanya, perkataan tersebut sampai sekarang manjadi perkataan yang diucapkan sebagai wujud mensyukuri atas nikmat yang diberikan oleh Allah kepadanya. Dan meyakinkan bahwa semua nikmat kekayaan, kecerdasan, dan sahabat terbaik, semuanya adalah karunia yang berasal dari Allah swt semata.

Lā haula wa lā quwwata illā billāhil 'aliyyil azhīmi. Artinya adalah  tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan  Allah  Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Manusia hanya bisa berencana tapi Allah lah yang menentukan semuanya, sesuai dengan apa yang dikehendaki olehNya.

Semoga di awal tahun 2021 ini menjadikan kita sebagai pribadi yang selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah swt, sehingga kita digolongkan ke dalam golongan orang-orang yang beriman dan bertakwa kepadaNya di yaumil kiyamah.


Wallahu 'alam bishowab

Tangerang, 01 Januari 2021
Iqbal Maulana
 
Sumber:

http://www.ibnukatsironline.com/2015/07/tafsir-surat-naml-ayat-38-40.html?

0 komentar:

Posting Komentar