Sabtu, 20 Maret 2021

Hari Keempat Puluh "Akhir Sebuah Penantian"


 Oleh: Iqbal Maulana

Daun berguguran melepaskan diri dari ikatan hasrat nafsu di jiwa. Melepas peluk hangat tangkai nan setia. Berpisah bukan karena tak cinta. Bukan, bukan karena itu. Daun gugur, karena tugasnya telah usai dalam balutan kasih nan sayang.

Cinta adalah nafsu insani yang penuh ilusi, membutakan hati nan suci. Tak ada sedikit pun rasa cinta, selain anugerah yang dilimpahkan oleh-Nya.

Sebuah penantian panjang yang telah dilakukan Reza, bukanlah semata-mata mengikuti argumen cintanya. Penantian Reza bak air sungai yang mengalir dari udik ke hilir. Tak sedikit pun Ia mengatur cintanya bak seorang Sutradara Insani, yang memberikan nafsu cinta di dalam hati. Tidak! sama sekali tidak demikian.

Hari keempat puluh adalah akhir cerita dalam sebuah tirakat suci yang dilakukan oleh Reza. Banyak kejadian yang tidak dapat diungkapkan di dalam sebuah tulisan ini. Namun, Reza meyakini bahwa dengan melaksanakan dan mendawamkan salat tasbih, maka hati akan menjadi tenang, pikiran jernih dan selalu diberikan hadiah-hadiah yang tak terduga oleh-Nya.

Buktinya Reza selalu dikelilingi oleh orang-orang baik, kemudahan dalam menggapai impiannya, diberikan jalan keluar dari setiap persoalan yang dihadapinya, dan dipertemukan dengan pasangan hidup yang baik  menurut-Nya. Padahal kita tahu bahwa, di awal kisah ini, Reza melaksanakan salat tasbih dengan niat untuk mendekatkan diri kepada-Nya (Lillahita'ala), untuk menjadi pribadi yang baik sehingga secara tidak langsung Allah akan mempersiapkan yang terbaik pula, yaitu dipertemukan dengan jodoh yang terbaik menurut-Nya.

Bukankah yang demikian merupakan janji Allah?. Iya, itu adalah sesuai dengan janji-Nya di dalam Al-Qur'an yang artinya "Allah tidak akan merubah takdir/kondisi suatu kaum, kecuali kaum tersebut yang dapat merubahnya sendiri". (QS. Ar-Ra'd [13]: 11).

Untuk memulai suatu kebajikan, Anda tidak perlu menunggu untuk menjadi orang yang terbaik. Namun, lakukanlah apapun yang baik, maka Anda akan menjadi manusia yang terbaik. Baik di hadapan manusia, maupun di hadapan-Nya.

Setiap kebaikan yang Anda lakukan, jangan sekali-kali mengharapkan balasan dari orang yang sama. Karena Allah Maha Adil dan Maha Pembalas atas setiap kebaikan. Tidak selamanya perbuatan baik yang Anda lakukan terhadap seseorang, akan memperoleh balasan kebaikan dari orang tersebut. Boleh jadi ketika Anda berbuat kebaikan kepada si Z, namun Allah membalasnya melalui si B, yang notabenenya tidak ada sangkut paut atas kebaikan yang telah Anda lakukan. Tapi memang seperti itulah cara Allah SWT dalam membalas setiap kebaikan hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertakwa.

Akhir kisah sebuah penantian ada dua kemungkinan yang terjadi Happy Ending or Sad Ending. Reza memperoleh akhir kisah happy ending dalam proses penantiannya. Nay dan Reza adalah pasangan yang memiliki chemistry. Ada beberapa persamaan yang dimiliki oleh dua insan Tuhan tersebut.

Pertama, Reza dan Nay sama-sama lahir di bulan September, dan berzodiak Virgo. Kedua, memiliki hobi dan cita-cita yang sama, yaitu menjadi penulis untuk menebarkan manfaat ke berbagai penjuru dunia. Ketiga, memiliki semangat, etos kerja, kegigihan dalam menimba ilmu pengetahuan, baik ilmu agama Islam, sosial, dan ilmu teknologi & informatika. Keempat, baik Reza dan Nay mencintai dunia pendidikan, yaitu mendidik setiap anak-anak yang berada di lingkungan sekitar dengan ilmu yang ia peroleh melalui proses belajar.

Berdasarkan hal tersebut, apakah ada yang tidak sesuai dengan janji Allah SWT?. Untuk membuktikan itu semua, silahkan Anda baca makna Al-Qur'an surat An-Nur [24]: 26. Di sana Anda akan menemukan informasi yang telah disampaikan oleh Allah SWT, bahwa itu adalah hal yang benar dan tidak ada keraguan di dalamnya.

Perjalanan jauh yang harus ditempuh oleh Reza untuk menghampiri bidadari surgawinya, tidaklah sebanding dengan cinta kasih-Nya yang selalu dekat dengan Reza. Keyakinan dan kegigihan akan memberikan dampak positif dalam memperoleh suatu impian dan harapan.

Nay akhirnya dikhitbah oleh Reza dengan mendatangkan dan mempertemukan keluarga besar dari kedua belah pihak. Betapa besarnya Cinta Allah yang mempersatukan dua hati insan salih yang saling mengharap akan cinta suci-Nya.

Janji suci Reza akhirnya diucapkan kepada dia yang dianggapnya sebagai bidadari surgawi. Cinta yang didasarkan oleh rahmat-Nya adalah buah kenikmatan yang terbesar yang dianugerahkan kepada hamba-hamba pilihan-Nya.

Impian Reza yang terbesar dalam hidupnya adalah dapat dipertemukan dengan dia wanita salihah bak bidadari surgawi, yang telah memberikannya kesempatan untuk belajar dan saling melengkapi dalam suatu hubungan yang diridhai oleh-Nya.


ﺻَﻠَﺎﺓُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻣَﺎﻟَﺎﺣَﺖْ ﻛَﻮَﺍﻛِﺐْ ﻋَﻠﻰَ ﺍﺣْﻤَﺪْ ﺧَﻴْﺮِ ﻣَﻦْ ﺭَّﻛِﺐَ ﺍﻟﻨَّﺠَﺂئب

Sholaatullahi maalaahat kawaakib ‘Alaa ahmada khoeri man rokiban-najaa-ib

ﺣَﺪَﻯ ﺣَﺎﺩِﻯ ﺍﻟﺴُّﺮَﻯ ﺑِﺎﺳْﻢِ ﺍﻟْﺤَﺒَﺂئب ﻓَﻬَﺰَّ ﺍﻟﺴُّﻜْﺮُ ﺍَﻋْﻄَﺎﻑَ ﺍﻟﺮَّﻛَائب

Hadaa haadiis-suroo bismil-habaa-ib Fahazzasy-syukru a’thoofar-rakaa-ib

ﺍَﻟَـﻢْ ﺗَﺮَﻫَﺎ ﻭَﻗَﺪْ ﻣَﺪَّﺕْ ﺧُﻄَﺎﻫَﺎ ﻭَﺳَﺎﻟَﺖْ ﻣِﻦْ ﻣَّﺪَﺍمعهاﺳَﺤَﺂﺋِﺐْ

Alam tarohaa wa qod maddat khushoohaa Wa saalat min madaami’ihaa sahaa-ib


Wallahu'alam bishowab.

0 komentar:

Posting Komentar