Kamis, 18 Februari 2021

Hari Kesepuluh "Sedekah dapat Mengundang Rezeki"

 


Oleh: Iqbal Maulana

Angin menari-nari di dalam kamar

Menyentuh tubuh, mencari kehangatan

Naluri hati untuk jiwa nan fitri

Bergegas beranjak menuju Ilahi


Hari ini adalah hari kesepuluh Reza melaksanakan salat sunah tasbih. Batas kuartal pertama mampu Reza lewati dengan penuh cerita.

Reza merasakan kurang enak badan, perutnya sakit, Padahal ia sudah makan sahur pukul 03.00 WIB.

Iya hari ini bertepatan dengan hari kamis, tanggal 6 Rajab 1443 H/18 Februari 2021 M.

Hal tersebut merupakan amalan Reza yang sudah dilakukan sejak ia duduk di bangku Madrasah Aliyah.

Walaupun ia sakit, Reza tetap mengistikamahkan amalan hariannya. Ia tidak ingin memanjakan dirinya dengan kenikmatan dunia yang menipu (fana).  Reza lebih bersemangat melakukan amal saleh untuk bekal di akhirat kelak.

Seperti biasa, setelah Reza melakukan kewajibannya kepada Allah SWT. Reza melanjutkan dengan muroja'ah, kemudian ia bersiap-siap untuk pergi ke kantor.

Dalam perjalanan ke kantor, motor Reza kehabisan bahan bakar. Secara spontan Reza langsung memutarkan stang motornya berbelok ke SPBU untuk mengisi bahan bakar. Ketika Reza sedang mengisi bahan bakar motornya, Reza melihat ada seorang kakek yang sedang duduk termenung di samping SPBU. Setelah ia melakukan pengisian ia mencoba untuk mendekati kakek tersebut

"Kakek mau ke mana?" tanya Reza. "Kakek mau pulang, cu". "Rumah kakek di mana?". "Kakek lupa, cu, semalam kakek dibawa sama anak kakek, namun ketika mengisi bensin kakek ditinggal, kakek mencari-cari tapi anak kakek tidak ada, cu" jawab kakek dengan isak tangis.

Reza kebingungan harus berbuat apa, sebab kakek tersebut saja tidak tahu alamat rumahnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 6.15 WIB. Reza harus segera bergegas menuju tempat kerja. Maklum kantornya Reza berada di kawasan industri yang rawan macet, sehingga ia harus berangkat lebih awal.

"Kakek tunggu saja di sini iya, jangan ke mana-mana, siapa tau nanti anaknya kakek balik lagi ke sini untuk menjemput kakek" ujar Reza memberikan solusi. "Iya, cu" kakek mengangguk tanda mengerti.

Kemudian Reza membuka tas ransel dan mengambil dompet untuk memberikan sedikit uang kepada kakek tersebut. "Kakek ini ada sedikit rezeki untuk kakek sarapan, kakek pasti belum makan kan?, pakailah uang ini untuk membeli nasi. khawatir nanti kakek sakit jika tidak diisi lambungnya. Ambillah ini kek". Sambil mengepalkan uang biru dua lembar ke tangan kakek. "Terima kasih banyak cu, terima kasih. Semoga Allah membalas kebaikan cucu iya". "Amiiin. Baik kek, sama-sama. Saya izin pergi iya kek, jaga diri kakek baik-baik, ingat pesan Reza iya kek". 

Dan Reza kembali ke motornya untuk melanjutkan perjalanan ke tempat kerjanya. Sesampainya di tempat kerja Reza melakukan rutinitas seperti biasa.

***

Pukul 12.00 WIB, bel berbunyi menunjukkan waktu istirahat bagi para pegawai. Reza membuka gawai. dan ada panggilan tak terjawab. Panggilan tersebut dari seorang teman. ketika saya telpon balik ternyata ia ingin menawarkan suatu pekerjaan  kepada saya untuk mengajar di lembaga yang ia miliki.

Rezeki memang tidaklah akan pergi jauh. Setiap kebaikan yang dilakukan yakin akan kembali kepada orang yang berbuatnya. 

Demikianlah kisah di hari kesepuluh, masih separuh perjalanan untuk menemukan cinta sejati. Insya Allah jika kita berniat baik, maka Allah pun akan memberikan kemudahan.

0 komentar:

Posting Komentar