Rabu, 02 Juni 2021

ISTIKAT -Bagian 5

 

ISTIKAT -Bagian 5

Oleh: Iqbal Maulana

Adakalanya kita harus berputar-putar, seolah-olah akan diberikan jalan keluar seperti di dalam labirin, yang entah kapan bertemu jalan keluar.

Bagi mereka yang bersungguh-sungguh dan selalu berdoa atas ikhtiar yang telah mereka lakukan, maka tidak akan memiliki rasa putus asa di dalan hatinya. Ia akan senantiasa berusaha agar segera dipertemukan dengan jalan keluar atas permasalahannya.

Karena sesungguhnya hidup di dunia itu adalah bagaikan panggung sandiwara. Oleh karenanya jangan sampai kita terlena atau sampai melupakan atas janji kita sebelum kita dilahirkan ke dunia. Apakah janji itu?

Janji tersebut adalah yang terkandung di dalam QS. Az-Zariyat [51]: 56 yang bermakna "Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku"

Setelah perjanjian itu diucapkan di dalam rahim, dan ditiupkan ruh oleh Allah SWT, ke dalam janin yang masih suci bersih, namun ketika lahir ke dunia, sebagian besar mengingkari janji tersebut disebabkan oleh orang tuanya yang menjadikannya menjadi muslim, nasrani, maupun majusi.

Pada bagian kelima ini, Arifin merasa cemas dan harus mencari petunjuk dengan mendekatkan diri kepada-Nya.  Arifin yakin ketika kita sudah dekat dengan-Nya, maka apa yang akan diucapkan olehnya akan lebih mudah untuk didengar dan dikabulkan. Percaya atau tidak, karena memang seperti itu alur untuk mendapatkan keridaan-Nya. Tidak ada yang musykil, sekali lagi tidak ada yang mustahil bagi mereka yang telah berhasil merebut kasih dan cinta-Nya.

Dalam satu kajian, Arifin memperoleh pepatah yang menyatakan bahwa, "semakin kau kejar, maka ia akan semakin menjauh. Berbeda halnya apabila yang kau kejar pemiliknya, maka  dengan mudah ia memberikannya kepadamu".

Satu hal yang perlu kau ingat, sebelum ingin memperoleh sesuatu yang kau inginkan, yaitu perbaiki niatmu, luruskan niat, cukupkan niat tersebut hanya karena-Nya bukan karena sesuatu yang lain. Karena kita tahu bahwa, niat adalah hulu atas setiap amal. 

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]


Jika bisa keduanya didapat, kenapa kamu hanya mau mengambil sebagian saja?. Tidak, tidaklah seperti itu. Hal terbaik adalah keduanya bisa kau ambil. Jadi, yuk perbaiki niatnya.

Beberapa hari yang lalu, Arifin diberikan kesempatan oleh salah satu pihak dari keluarga perempuan untuk dapat bertemu dengan seorang ayah dari perempuan yang telah dikenalkan oleh ibundanya.

Kesempatan yang baik bagi Arifin sebagai wadah untuk menjalin tali silaturahmi dan sebagai media untuk saling mengenal satu sama lain. Menyatukan persamaan dan saling melengkapi atas perbedaan yang ada. Oleh sebab itu, Arifin melaksanakan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya.

Pertemuan yang singkat itu tak ingin terlewat begitu saja. Arifin semaksimal mungkin untuk dapat memahami dan memberikan kesan positif terhadap ayahandanya. Hal itu adalah sebagai suatu penghormatan Arifin atas kesempatan yang tidak diberikan kepada seseorang spesial lainnya.


Bersambung...


Sumber referensi:  https://rumaysho.com/16311-hadits-arbain-01-setiap-amalan-tergantung-pada-niat.html


0 komentar:

Posting Komentar