Rabu, 30 Juni 2021

Tata Laksana Komunitas

Tata Laksana Komunitas

 Oleh: Iqbal Maulana

Komunitas adalah wadah yang terdiri dari banyak anggota. Tujuan komunitas yaitu untuk menggali ide, menambah wawasan, berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain. Dengan kata lain memberdayakan sumber daya yang ada ke arah yang lebih baik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Komunitas adalah kelompok orang atau makhluk hidup yang hidup bersama-sama dan saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa, komunitas adalah suatu kumpulan tiga orang atau lebih yang berkumpul dalam satu tempat atau habitat, saling berinteraksi, memiliki visi misi, dan saling bertukar pikiran atas pengalaman dan ilmu pengetahuan yang dimiliki.

Berdasarkan keikutsertaan penulis dalam webinar tata laksana komunitas, penulis mendapatkan beberapa informasi dan pengalaman tentang manfaat dari aktor penggerak transformasi. Ka Ari Wibowo (Pelatih Kampus Guru Cikal) mengungkapkan bahwa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk berhasil menjadi aktor penggerak transformasi, yaitu:

1. Pemenuhan kebutuhan dari komunitas

Poin pertama ini menjelaskan bahwa, komunitas menjadi media untuk memecahkan permasalahan dan polemik yang terjadi di lapangan, dalam hal ini dunia pendidikan.

Pemenuhan kebutuhan komunitas, selain pemecahan masalah (problem solving), dari komunitas juga kita dapat bertukar pikiran dan mulai untuk mencoba menerapkan hasil penemuan yang telah diuji coba oleh rekan pendidik lainnya. Sehingga, kita dapat mengetahui gambaran proses pelaksanaan yang akan dilakukan di lembaga pendidikan, dan mengetahui hasilnya apakah efektif atau tidak apabila kita lakukan di lembaga yang kita kelola.

2. Ikut serta aktif dalam komunitas

Mau dan ikut ambil bagian dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas.  Baik itu secara daring maupun luring, semua ia ikuti dengan saksama dan penuh dengan suka cita.

Memperbaiki niat adalah hal yang utama dilakukan oleh setiap anggota komunitas. Tujuannya apa? Yaitu untuk memberikan semangat dan memotivasi diri untuk terus terlibat dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh panitia atau admin komunitas itu sendiri. Jangan malah sebaliknya kita bergabung di dalam satu komunitas, namun tidak dapat peran aktif mengikuti setiap kegiatan yang diadakan atau bahkan hanya menjadi anggota pasif, yang notabene tidak dapat memberikan manfaat. 

3. Manfaat komunitas

Pendidik yang telah bergabung dan ikut serta dalam setiap kegiatan yang diadakan, maka ia akan mendapatkan banyak manfaat. Manfaat tersebut baik secara langsung maupun tidak, yang jelas memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan di lembaga yang ia kelola tersebut maupun bagi lembaga lainnya yang berada dalam satu naungan (komunitas)

'Barang siapa yang menanam, maka ia akan memetik' pribahasa yang sering kita dengar dan kaya makna tersebut, memberikan pelajaran kepada kita bahwa, setiap kegiatan yang kita lakukan baik atau buruk pasti akan memberikan manfaat bagi pelakunya. Oleh sebab itu, lakukanlah dengan sebaik-baiknya agar kelak memperoleh manfaat yang baik-baik pula.

4. Hubungan emosi dengan komunitas

'Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul'. Hubungan emosi memberikan dampak yang signifikan bagi para anggota komunitas. Apabila ada anggota yang sedang berduka, maka seluruh anggota berempati atas duka yang dialami oleh anggota tersebut. Begitu pun sebaliknya.

Hubungan inilah yang menjadikan setiap anggota serasa keluarga sendiri. Jalinan kekeluargaan yang erat, saling membantu satu sama lain, menjaga dan saling melengkapi dan membantu dalam memecahkan satu permasalahan yang sedang dihadapi. 

0 komentar:

Posting Komentar