Oleh: Iqbal Maulana
Perihal jodoh, aku tak tahu
Tugasku hanya berikhtiar untuk mencarimu
Perihal cinta, aku tak melulu
Dalam Keheningan Malam
Alarm Arifin berbunyi sangat bising, membangunkan diri dari nikmatnya beristirahat. Bergegaslah Arifin terbangun dan langsung menuju sumber air. Dibasuhnya mulai dari kedua telapak tangan, mulut, hidung, wajah hingga kepada kedua kaki dan kemudian dia berdoa memohon ampunan atas dosa dan kekhilafannya.
Digelarnya sajadah panjang menghadap Kiblat, Memulai niat dengan penuh keikhlasan, berharap maaf dari sang pencipta. Tidak terasa Arifin meneteskan air matanya, membasahi wajah dan hamparan sujudnya, seraya memuji kebesaran dan keagungan Tuhan semesta alam.
Dalam keheningan malam, Arifin menuju meja belajarnya. Dia mengambil pena dan secarik kertas, kemudian dia mulai menuliskan kata demi kata yang melukiskan isi hatinya.
Untaian Kata Cinta untuk Dia SWT
Arifin rindu terhadap pertemuan dengan dia yang akan ditakdirkan oleh-Nya. Membina dan menjadi imam yang baik bagi istri dan anak-anaknya kelak. Terkadang ia tersenyum dan tak jarang ia meneteskan air mata atas untaian yang ia tuliskan dalam kertas putih tersebut.
Perihal jodoh, aku tak tahuTugasku hanya berikhtiar untuk mencarimuPerihal cinta, aku tak meluluTugasku hanya menjalankan syariat agama NabikuSebagian insan, mengungkapkan jodoh adalah cerminan diriMerebutnya pun harus dengan memperbaiki diriMemohonnya dengan niat suci dan setulus hatiAgar kelak dipertemukan dengan bidadari surgawi.Aku sadar, aku bukanlah orang yang terlahir baikNamun aku akan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaikAgar aku dipertemukan dengan wanita baik-baikBidadari surgawi yang sholihah lagi berhati baik.Andai saja Tuhan mengabulkan doa-doaku iniPastilah aku sangat bersyukur hatiMengucap dan memuji asma-Nya yang suciTuhan semesta alam, Ilahi RobbiiTuhan... Allah Yang Maha Pengasih,Allah Yang Maha Membalas Kasih
Kasihanilah kami yang butuh kekasih
Kekasih setia untuk menemani ibadah kami, sampai akhir hayat nanti.
Wahai Robbul Izzati, Allahu Robbi
Angkatlah doa-doa kamiPerkenankanlah niat suci kamiUntuk menggapai bahagia yang hakiki.Wahai Zat Yang Maha PerkasaTundukanlah abdi nafsu di jiwaKabulkanlah permohonan hambaRestuilah pernikahan dua insan yang mencintaWahai Zat pemberi rasa cintaAnugerahkanlah kesucian cinta di jiwaHilangkanlah rasa angkara murkaAgar hidup damai dan sejahtera.Wahai Tuhan pemberi kebahagiaanBerikanlah kepada kami keharmonisanKetenteraman bagaikan keluarga ImranKeluarga yang diberkahi penuh kebahagiaanTuhan... Jika Engkau merestui doa hambaMengabulkan permintaan dan permohonan hambaHamba sangat bersyukur sepenuh jiwa dan ragaAgar Engkau senantiasa merahmati pernikahan hambaTerima kasih ya AllahAtas rahmat-Mu aku berserahAtas cinta-Mu aku senantiasa berpasrahBersyukur dengan mengucap Alhamdulillah...
Satu kertas full ia tulis dengan tinta hitam pekat snowman 0.2. Ia berulang kali membaca dan memahami makna yang terkandung di dalamnya. Seraya memikirkan dan mengkhayal akan keluarga kecil yang akan ia jalankan bersama dengan calon kekasih dari Allahu Robbi.
Tak banyak kata yang ia utarakan. Namun, ia mampu menuangkan semua rasa yang tersimpan di dalam dada. Melepaskan hormon-hormon yang memicu munculnya emosi di jiwa. Hanya diam. iya, hanya diamlah yang mampu menenangkan hidup dan perasaan hatinya. Menghadap Sang Pencipta dia keluhkan dan dia gantungkan semua angan dan cita-citanya. Karena dia yakin bahwa, hanya Allah-lah yang mampu memberikan pertolongan. Tidak ada tuhan selain Allah. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya bagi Allah Tuhan semesta alam.
Bersambung....
0 komentar:
Posting Komentar