Jumat, 07 Mei 2021

Hilangkan Prasangka Burukmu, Sekarang!

Hilangkan Prasangka Burukmu, Sekarang!


 Oleh: Iqbal Maulana

Matahari tampak malu memancarkan sinarnya.

Apakah ia telah bertemu dengannya yang menjadi harapan bagi setiap hamba?

Siapa gerangan yang Engkau maksud?

Entahlah, aku hanya berdoa, semoga benar dia yang dapat mengiringi setiap doa dalam sujudku.

(Tangerang, Pemburu Malam Seribu Bulan)


Berbisik daku pada Tuhan...

menyeru namamu...

Mendamba engkau yang mulia...

Kulambungkan harap pada sang pencipta akan kehadiran dirimu menyertai hidupku...

Sungguh damba yang kunantikan, menanti dirimu...

(Cilacap, Pejuang Lailatul Qadar)


"Jauhilah dirimu dari prasangka buruk, karena sebagian prasangka itu adalah dosa".

Apa itu prasangka? dan seperti apa prasangka buruk tersebut?, apakah hukum menyimpan prasangka buruk walau sekecil biji sawi?

Prasangka dalam Islam terbagi ke dalam dua macam, yaitu: Husnuzan dan Su'uzan. Keduanya sama-sama prasangka, hanya saja perbedaannya adalah baik dan buruknya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia V Online, Prasangka adalah anggapan atau perilaku seseorang yang berdasarkan kepada emosi dalam menafsirkan satu hal yang belum pasti kebenarannya.

Berdasarkan pengertian di atas kita mengetahui bahwa, setiap perilaku atau pendapat atau gagasan yang tidak berdasarkan kepada fakta maka hal tersebut termasuk ke dalam prasangka.

Hukum prasangka buruk dalam Islam adalah haram. Dalam QS. Al-Hujurat [49]: 12, yang artinya "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain...".

Sebaik-baik prasangka adalah prasangka yang positif atau baik, sehingga akan terjalin hubungan yang harmonis antar setiap individu.

Hilangnya pemikiran negatif di dalam kehidupan bermasyarakat, terjalinnya hubungan yang harmonis dan saling toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, selalu berpikir positif dan bersikap baik antar sesama manusia merupakan manfaat dari berhusnuzan. 

Berbeda halnya jika di dalam suatu lingkungan masyarakat di mana sebagian warganya memiliki rasa su'uzan. Apa yang terjadi?

Hal yang kemungkinan terjadi ialah: Pertama, terganggunya hubungan sosial dan kerukunan antar sesama manusia. Kedua, hilangnya rasa saling percaya kepada setiap individu. Ketiga, Berkurangnya rasa toleransi antar umat beragama. Dan keempat, dijauhkannya rahmat Allah di dalam kehidupannya. Naudzubillah

Terkahir, penulis ingin menghimbau kepada pembaca. Mari kita hilangkan prasangka buruk dari dalam hati kita, jangan engkau simpan sikap tercela tersebut walau sekecil biji sawi. Lakukan dan mulailah hal itu dari Sekarang!

Perubahan dimulai dari diri sendiri, karena menyebarkan tauladan dan mentransfer perilaku terpuji adalah satu kewajiban. Jika bukan kita siapa lagi?, Kalau bukan sekarang kapan lagi?

Ayo Hilangkan Prasangka Burukmu, Sekarang!!

Semoga kita selalu diberikan kesehatan, keberkahan dan dijauhkan dari sikap tercela, yaitu prasangka buruk. Aamiin Ya Robbal'alamiin.

Wallahu'alam bishowab

Tangerang, 07 Mei 2021/ 25 Ramadan 1442H

0 komentar:

Posting Komentar