Minggu, 04 April 2021

Permulaan Mencari Kebenaran

 


Oleh: Iqbal Maulana

Perjalanan panjang harus ditempuh oleh seorang pemuda untuk mencari jati diri dan kebenaran akan rahasia di balik tasbih yang suci.
Seorang pemuda yang berjuang untuk mengetahui jati dirinya. Dia yang selalu melakukan hal-hal yang bermanfaat dalam hidupnya, namun tetap belum menemukan jati dirinya. Dia yang selalu mencari kebenaran akan suatu hal, yang selalu ingin mengungkap setiap peristiwa yang terjadi. Mengungkap informasi dan memikirkan sebab akibat dari suatu kejadian.

Tak seperti pemuda pada umumnya. Dia selalu menyendiri dan tak suka keramaian. Dia yang selalu bertafakur dan tadabur alam, menikmati dan mensyukuri alam semesta yang diciptakan oleh Tuhan.

Muhammad Elshirazi Nawawi Al-Bantani. Dia biasa dipanggil dengan nama Razi. Razi adalah anak kedua dari 4 bersaudara. Ia yang selalu suka berpetualang dan hidup dalam kesederhanaan. Tidak ada yang mewah dalam hidupnya. Kemewahan dunia bukanlah tujuannya. Kebahagiaan akhirat adalah yang ia cari dan ia perjuangkan.

Motto hidupnya, ambilah nikmat yang banyak bak lautan lepas di hamparan samudra, dan janganlah kamu memperebutkan nikmat yang hanya sedikit yang diberikan kepada sebagian besar manusia.

Jangan terlena dan merasa puas atas pencapaianmu saat ini, sebab hal itu adalah sebagai ujian yang Allah turunkan untuk menguji hamba-hamba pilihannya. Sekali saja kau terlena, maka hancurlah hidupmu dan tujuan akhirmu hanyalah angan belaka.

Bersyukur dan mawas diri adalah jawaban atas ujian yang diberikan oleh-Nya. Kesederhanaan dalam keberadaan adalah kunci meraih cinta dan ridha dari-Nya. Tidak tergesah-gesah dan berjiwa pahlawan merupakan sikap Rasul yang harus dicontoh bagi setiap insan manusia.

Kebenaran perlu dicari dengan hal yang haq. Menjauhi perbuatan bathil dan meminimalisir maksiat atas diri sendiri terhadap tuhan Allah SWT. Tak ada yang berat, jika kita mau berusaha dan berazam terhadap diri dan ilahi robbi.


Tangerang, 04/04/2021
Iqbal Maulana

0 komentar:

Posting Komentar