Senin, 01 November 2021

ISTIKAT -Bagian 13


Oleh: Iqbal Maulana

Mutiara intan berada di dalam samudera
Mengusiknya pun dengan bertaruh nyawa
Begitu pun mencari sosok seorang wanita
Pastilah terjun mendalami jiwa

Samudera Hindia dan samudera Afrika
Bulan dan bintang, galaksi antariksa
Malam dan siang, fenomena alam dunia
Pasangan makhluk, bukti dari kuasa cinta-Nya

Tak banyak kata yang dipikirkan
Aksara pun hanya pelampiasan
Tak banyak angan, cita dan harapan
Hanya satu yang tak dapat dipisahkan

Tuhan tidak akan pernah mengasihi
Bagi hamba yang penuh noda di hati
Aksara Tuhan banyak mengilhami
Bagi insan yang berhati murni

Terkadang diri penuh ambisi
Was-was dalam diri tak bertepi
Terkadang diri penuh mimpi
Aksi nyata tak kunjung dilakoni

Penuhi janji pada Tuhan-mu
Bahagia akan menghampirimu
Laksanakan hak-hak sesamamu
Ketentraman akan menyertaimu

Cukup Tuhan-lah yang menjadi sutradara
Engkau jangan ikut andil
Cukup takdir-Nya yang utama
Engkau hanya perlu mensyukuri

***
["Assalamu'alaikum ..., Apa kabar? hampir satu minggu kau bersembunyi. Apa tidak lelah dengan ini semua?"] Arifin berkirim pesan melalui grup WhatsApp kepada Suci.
Pagi itu, Arifin tengah terduduk di depan rumah, ia berselancar di media sosial dengan gawainya, ditemani mentari pagi yang cerah, pepohonan rindang dan udara sejuk.
["Wa'alaikumussalam ..., Alhamdulillah kabar baik, Arifin dan keluarga apa kabar?"] balas Suci melalui WA.
["Alhamdulillah semua dalam keadaan sehat wal'afiat."]
["Syukurlah ...."]
["Apakah saya boleh bercerita?"] tanya Arifin
["Cerita masalah apa? pentingkah untuk diceritakan?"]
["Penting tidak penting  sih, tapi ini harus diceritakan agar kita tahu bagaimana langkah berikutnya untuk mempertahankan tali silaturahmi ini"]

Lama tak membalas, Arifin akhirnya melanjutkan ketikannya di aplikasi WA dengan menceritakan semua keluh kesahnya yang meminta kepastian dari janji yang diutarakan oleh Suci kepadanya.

Biar bagaimana pun, untuk menjaga hubungan tetap harmonis, kedua belah pihak harus pandai-pandai menjalin komunikasi. Meskipun tidak intens (setiap hari), paling tidak seminggu dua kali untuk menanyakan kabar atau obrolan santai lainnya.

Setelah diceritakan semua unek-unek, Arifin berasa lega dan Suci pun membalas dengan memohon maaf atas ketidaknyamanan Arifin selama ini. Suci hanya ingin menjaga hati dan tidak terlalu memberikan harapan yang lebih kepada siapapun terutama kepada Arifin yang notabene belum ada ikatan apa pun. 

"Hiduplah seperti rumput yang tumbuh di sabana luas, yang jarang dipandang, namun memiliki manfaat yang besar bagi hewan ternak dan kehidupan manusia".

0 komentar:

Posting Komentar