Minggu, 16 Januari 2022

Analisis Kebijakan Publik- ALMI Iqbal Maulana

 

Kebijakan publik merupakan tindakan yang betul-betul dilakukan, bukan hanya sekadar diusulkan. Para pengambil keputusan adalah mereka yang dibentuk dari seorang ahli/pakar yang dikumpulkan dalam sebuah kelompok kecil untuk membahas sebuah permasalahan yang harus dipecahkan dengan memberikan solusi terbaik bagi masyarakat luas.

Karakteristik Kebijakan Publik terdapat beberapa di antaranya otoritas yang dianggap dan terlibat dalam kegiatan bermasyarakat; memiliki otoritas untuk mengambil keputusan; dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, dinas dan pemangku kebijakan.

Tiga faktor krusial dalam kebijakan publik adalah pengetahuan, kewenangan dan kepentingan. Pengetahuan adalah modal utama bagi seorang pengambil keputusan atau pembuat kebijakan. Tujuannya adalah agar tidak salah dalam membuat kebijakan. Teori pendidikan menjadi kunci utama seorang pengambil kebijakan untuk memahami problem dalam mencari akar masalah. Sehingga, ia mampu untuk memecahkan persoalan dengan cepat dan tuntas.

Kewenangan yang diberikan oleh pemerintah adalah dapat memberikan kontribusi terbaik untuk negeri, bukan hanya untuk kalangan tertentu atau hanya satu golongan saja. Sama halnya dengan kepentingan wajib hukumnya untuk menciptakan kebijakan publik yang memenuhi kebutuhan hak hidup banyak orang bukan mementingkan satu kepentingan individualisme.

Siklus kebijakan publik terdiri dari identifikasi masalah yaitu menemukan permasalahan atau membuat suatu perencanaan inovasi baru yang dapat berguna di masa yang akan datang. Setelah ditemukan masalah, langkah berikutnya adalah membuat sebuah formula yang dibutuhkan untuk memecahkan satu solusi dari problem yang ditemukan.

Adopsi membandingkan dan mengamati fenomena yang pernah terjadi sebelumnya, atau yang pernah terjadi di satu negara untuk selanjutnya kita tiru dan modifikasi. Di dalam tahap adopsi kebijakan pemerintah harus memenuhi tiga syarat utama yaitu mengambil kebijakan berdasarkan rasionalitas cost lebih besar dari benefit. Teori incremental yaitu penambahan yang tidak signifikan, tidak cocok dalam situasi krisis dan harus efisien.

Implementasi pelaksanaan atas kebijakan yang diambil, dan evaluasi dalam pengambilan keputusan apakah telah menyelesaikan permasalahan atau malah memunculkan masalah baru. Dalam kelima siklus tersebut akan terus berlanjut, berputar hingga solusi yang dihasilkan betul-betul menyelesaikan persoalan dan tidak menimbulkan permasalahan yang baru.

Satu contoh yang diangkat oleh Pemateri dalam kegiatan ALMI pada Minggu malam, adalah sebuah persimpangan jalan yang terdapat sekolah dan dekat dengan sebuah pemukiman yang mengelilingi persimpangan tersebut. Dalam pembuatan formula dari hasil identifikasi masalah diperoleh bahwa pemerintah daerah harus membuat beberapa kebijakan yaitu pembuatan JPO yang mana ini membutuhkan anggaran yang cukup besar, dan kurang minatnya masyarakat dalam menggunakan fasilitas ini karena beberapa faktor.

Opsi kedua membuat lampu lalu lintas dikombinasikan dengan beberapa rambu lalu lintas, zebra cross, polisi/ satpam. Dengan mengambil kebijakan dari beberapa opsi ini dimungkinkan dapat memberikan sebuah pemecahan permasalahan yang tidak menimbulkan masalah baru.

Demikianlah sedikit resume kegiatan ALMI dengan tema Analisis Kebijakan Publik. Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar